Jumat, 30 Oktober 2015
Rabu, 28 Oktober 2015
Sejarah Jas (Tuxedo)
Posted on 08.21 by Unknown
Jas (tuxedo) mulai muncul di tahun 1860 ketika Henry Poole & Co.
membuat setelan khusus - short smoking jacket - bagi Pangeran Inggris,
Edward VII untuk dikenakan pada acara makan malam.
Enam tahun kemudian, saat sang pangeran diundang oleh jutawan Amerika
James Potter, ia pun langsung merekomendasikan pada James Potter agar
memesan pakaian yang sama ke Henry Poole untuk acara makan malam.
James kemudian mengenakan setelan tersebut ke country klub paling top di
New York, Tuxedo Park Club. Secara cepat, pakaian jenis baru ini
menarik minat anggota lain dan kepopulerannya terus menanjak.
Info tambahan: Orang Amerika menyebutnya tuxedo, sementara di negara
asal, Inggris awalnya disebut dinner jacket atau smoking jacket.
Sebelum kemunculan tuxedo, kalangan seniman, bohemian sering mengenakan
setelan tiga rangkap yang terdiri dari jas lounging dengan tali pengikat
di pinggang, dipadu rompi serasi dan celana panjang.
Demikian juga dengan bangsa Turki yang sudah memakai mantel serupa jas
sebelum abad ke-18. Kemudian, bangsa Inggris merekayasa mantel Turki
dengan memotongnya lebih pendek jadi jaket sepinggang yang disebut
waistcoat.
Penjahit istana memperkaya pakaian itu dengan sulaman dari benang emas
dan perak, begitu juga hiasan dekoratif di celana. Tak jarang, setelan
jas dijahit dari bahan mewah beludru yang membuat reputasi bangsawan
Inggris semakin berkilau.
Hal
tersebut membuat Raja Louis XIV berang. Sebagai pencinta penampilan, ia
tak suka mendengar kejayaan Inggris Raya. Sang raja pun memasang taktik
untuk merendahkan pakaian bangsawan Inggris dan para penjahitnya. Jas
pendek gaya aristokrat Inggris, justru digunakan Prancis untuk seragam
tentara infantri. Bahkan pelayan rumah tangga istana diharuskan
mengenakan jas pendek itu.
Tanpa diduga, jas pendek Inggris justru semakin populer dan tren di
Prancis. Pakaian yang awalnya dibenci malah diminati seluruh daratan
Eropa.
Tak ayal, Raja Louis pun mengenakannya hingga masa pemerintahannya
berakhir. Lalu, Prancis pun menyempurnakan jas asal Inggris itu dengan
dekorasi sulaman yang kaya motif, corak dan mewah yang gemerlap.
Kemudian mengklaim jas pendek itu sebagai hasil temuannya.
Jadi, siapa sangka gara-gara perseteruan Prancis dan Inggris malah membuat jas dikenal banyak orang dan semakin populer.
Langganan:
Postingan (Atom)